Bagai kepak sayap burung pulang
perkasa di selasar bintang,
laksana camar menjelajah riang
selami laut penuh tawa
waktupun betah berlabuh ; menunggumu di bulan Januari
perkasa di selasar bintang,
laksana camar menjelajah riang
selami laut penuh tawa
waktupun betah berlabuh ; menunggumu di bulan Januari
kuharap, engkau belumlah petang merah jingga di detik menit
yang hanya duduk membatu menatap dentang usia
engkau sejatinya adalah pelukis masa dan kisahmu sendiri...
bagai senyum berpendar dengan beribu kunang kunang
hingga malam tak lagi gulita
selamat ulang tahun, Sayang....
meskipun ini ucapan yang paling
terakhir yang engkau terima,
tapi ini aku, adanya...
Aku Menyayangimu....
-Muhammad Wahidun-