Powered By Blogger

Minggu, Desember 18, 2011

Malaikatku

Termangu aku dalam Tangisan,
Menatap selembar potret kumuh,
Teringat di waktu aku masih ingusan,
Mengingat di masa yg jauh,

Waktu itu aku dalam Kandunganmu,
Aku bertanya pada Tuhanku,
"Siapa yang menjagaku di dunia ini ?"
Tuhanku pun menjawab pasti
"Malaikatmu yang bernama IBU"

Kau bagai lentera yg mampu terangi
Disaat hatiku gundah dan takut seperti ini
Biasanya kau peluk aku dan hangatkan jiwaku
Kau belai rambutku sembari mengucapkan “jangan takut, ibu disini anak ku”

Tak terhitung berapa banyak cinta yg kau berikan untukku,
Tak terhitung berapa banyak nyanyian yg kau nyanyikan
Dikala aku akan terlelap…
Sungguh kasihmu telah membuaiku…

Terima kasih ini aku sanjungkan,
Lewat embun yang tak tersisa
Peluhmu adalah perjuangan
Do'amu memberiku asa

Wahai engkau Malaikatku,
Akan ku simpan cerita impian itu
Kan ku wujudkan angan dan citamu
Bersama tetesan air mataku...

Di bait ini, aku selipkan satu peribahasa
Bahwa aku bisa menghapus air mata
Dan kata itu memberi ku sebuah makna
"Malaikatku, pegang janjiku"
Aku wujudkan impianmu...

Malaikatku...

Sabtu, Desember 17, 2011

Asap

Raut wajah yang uzur
Pipi dekok menggigil
Tak menoleh oleh umur
Kulit kasar seperti kerikil

Kepulan asap mencerobong
Gigi menguning bak pelangi tua
Tak peduli saku kosong
Persetan, iblis, dedemit tua

Kau Penghisap Daun Bakar
Tak sadar dengan jilatan nikotin
Aroma nikmat sang tar
Memperdaya setan dan jin

Cerita ini milik pak sampoerna
Nikmat dan lezat
Ingin sekali aku mencoba
Kenikmatan yang sesaat

Cuiiiihhh, Barang Setan !

Kamis, Desember 15, 2011

Di Balik Bumi

Terkadang Fikiranku Memikirkannya.
Terlupa dikala aq ingat,
teringat dikala aq lupa.
Ada ketika Aq berfikir.

Berbisik aq d balik zikirku,

Berteriak disaat Kerumunan.
Tag jua aq temukan,
Tag kunjung aq dpatkan.

Dibalik Bumi ini,

Di atas Sang Biru,
Aq tertanya-tanya.
seperti Ibrahim.

Mencari Tuhannya.

Selasa, Desember 13, 2011

Galau

Hidupku Kini...

Yong Dolah - Memanjat Patung Liberty

  1. Orang indonesia selalu beruntung, bila susah untung tidak laparan, kalaupun kelaparan, masih untung tidak mati,dan begitulah seterusnya. Menyinggung masalah keberuntungan Yung Dolah sering termasuk orang yang beruntung untuk itu kembali kita mendengar cerita Yung Dolah.

    " Kata orang, Yung pernah memanjat patung Liberty? Apakah betul, Yung? " Betul tu,mano pulak Yung pernah bohong" " Bagaimano ceritanya, Yung?" " Begini mula-mula Yung bekerja sebagai pengangkut air minum di sebuah kapal pesiar. Setiap kapal itu singgah di pelabuhan Bengkalis. Yung yang di percayai Kaptennyo untuk mengisii air minum di kapalnyo, kerja tu Yung buat dengan bersungguh-sungguh. Pada suatu hari teringin pulak hati untuk masuk ke kamar mesin kapal ,tu".

    " Apo yang Yung buat di kamar mesin itu?" " Tak taulah tapi isi perut Yung 'ni macam di cabik-cabik nak masuk ke kamar tu' kareo tak tahan lagi Yung pun masuk.Mak…mak..bukan main beso mesinnyo. Yung tengok baut yang ado di mesin tu, Yung cubo hitung tapi tak terhitung oleh Yung di tambah lagi mesin tu berbunyi . Mano pulak Yung ingat dengan apo yang Yung hitung. Saking asiyknyo, Yung tak dapt mendengo serine kapal yang mengisyaratkan bahwa kapal akan berangkat". " Kenapa Yung tak mendengar?"

    " Acam mano 'nak dengo, mesin kapal tu tak tanggung -tanggung bunyinyo. Macam nak pecah gendang telingo Yung ni". " Bagaimana Yung atu bahwa kapal tu sudah berangkat ?" " Setelah Yung puas mengok mesin, Yung pun berhasrat naik kedarat, tapi alangkah terkejutnyo Yung,Ketiko Yung tau Yung telah samapi di Amerika serikat." " Dari Yung tau bahwa Yung telah sampai di amerika Syarikat ?"

    " Yung tengok patung libery tecacak depan mato yung, tentulah yung sampai di amerika. Di bengkalis mano ado pulak patung macam tu, kalau adopun cumo tunggul kelapo yang dah mati. Yung tengok betul-betul patung liberty'tu. Dalam hati Yung becakap "tinggi betul patung'ni. Siapo tukangnyo,yo. Kareno penasaran tinggi patung tu, terlintas hati Yung nak memanjatnyo.Tanpo pikir panjang lagi Yung panjat.Limo menit setelah itu,Yungpun sampailah di kepalo patung liberty. Yung pegang kuat-kuat batu runcing dekat kepalonyo, Yung tengok kiri,Yung tengok kanan . Mak..makk bukan main besonyo kota Amerika ni. Bangunnyo mencucuk langit macam roket.

    Meraso tak sedap lagi duduk disitu, Yung pun pindah dekat batu runcing yang lain,pas bagian belakang kepalo patung tu, Yung heran mengapo banguna mencucuk langit semua yang ado di kota itu. Yung fikir Yung bermimpi , tetapi ketiko Yung gosok-gosok mato Yung, bangunan mencucuk langit tu tak jugo hilang. Dalam hati yung berkato "ini tak mimpi tapi memang nyato." " Setelah itu apo yang Yung lakukan ?" " Yung diam ajomenikmati bangunan itu. Tapi tibo-tibo angin ribut datang, pegangan Yung lepas dan Yung pun melayang di bawa angin." " Apo terjadi setelah itu,Yung?" " Yung pasrah,apopun yang terjadi yung tawakal sajo,Yung serah diri pado Tuhan mato Yung, Yung pejamkan. Yung terus di bawa angin, setelah agak lamo Yung di bawa angin, tibo-tibo Yung tesangkut pado sebuah batang condong dan bukan main besonyo. Yung befikir batang apo agaknyo. Batang meranti taklah sebeso ini, apo lagi batang getah. Kereno penasaran Yung bukolah mato Yung. Rupo-ruponyo Yung tesangkut di menara Vissa."

    " Sesudah itu apo yang yung lakukan?" " Fikir punyo fikir Yung teringat bahwa dalam kocek Yung ado kail. Untuk menenangkan kepalo otak Yung, Yung pun mengail dari atas menara itu.

    " Umpannyo apo, Yung?" " Yung tak habis akal do, Yung pegi ke paso Italia itu sekejap. Yung beli belacan seratus rupiah, setelah itu Yung pun mulailah mengail. Yung melempolah kail,tu. Eehh baru sekejap Yung melempo, Ikanpun menyentap. Yung tarik kali Yung. Tapi Yung tak kuat menarik ikan tu. Bukan main berat ikan yang memakan kail Yung. Kareno Yung tak kuat lagi menarik tali kail Yung, Yungpun tercampak di bawa ikan tersebut. Yung tetap memegang tali kail Yung, tapi karena takut Yung pun menutup mato Yung. Ikan terus membawa Yung dan ikan itu mengiro Yung mengejonyo.58 hari 58 malam lamonyo Yung dibawa keliling laut Atlantik oleh ikan 'tu. Mungkin kareno sudah letih, ikan itupun tak kuat menarik Yung dan kami pun terdampar dipantai. Yung tengok betul-betul pantai,tu. Tibo-yibo Yung meraso macam kenal dan seperti selalu Yung tengok. Tapi Yung belum berani memastikannyo.

    Yung gosok lagi mato.barulah Yung sadar bahwa pantai tu ternyata pantai Selat Baru. Keyikanan Yung betambah kuat ketiko yung melihat tetanggo Yung pergi menjaring. Hati Yung bukan main Sukonyo. Tetapi ketika Yung naik kedarat di tangan Yung memegang sesuatu.Yung belik-belik ruponyo tali kail Yung tadi.Tanpo ragu, Yung pun menarik pela-pelan tali kail itu. Yung terus tarik kali itu.tapi celako agaknyo,ketiko samapi pado mato kail 'tu,Yung tengok rupo-ruponyo ikan Bilis. Dalam hati yung becakap"Engkau rupanya, wahai Bilis yang membawaku selamo selamo 58 hari 58 malam' tu he." 


     
    http://www.bengkalis.go.id/sajian_menu_cerita_rakyat.php?link_unemdi=62

Senin, Desember 12, 2011

Edit

Raka Berjalan Memutar Waktu
Hingga Bertemu Sosok Nesa
Berhijrah dari satu hati
Terkadang Ia Lupa akan dirinya.

Suatu Saat Dia Berlari ketakutan.

Dia Menghianati Nesa.
Bertemu Bella.
Bertema Mendua.

Tidurnya Gelisah

Gelisah Mendesah
Dunia Mencelanya
Cela Mencelanya

Kini, Hidupnya Bahagia

Tanpa Kata 'MAAF' dari Nesa
Knalpot Nya sdah tak berasap
Tak berbekas

Edit

Ingin Dia MengEdit Kembali Kisahnya
Tapi Bersama Bella
Bukan Nesa.